Lembar demi lembar kubuka catatan usang ku. ternyata banyak hal indah yang pernah ku lalui. tinggal satu lembar lagi yang belum terisi catatan, dan kuberharap kudapat menutup semua catatanku dengan sesuatu yang sangat indah.
Malam ini puisi terakhirku menghilang dibalik pintu bersama langkahmu. ya sudahlah, aku akan menantimu di pembaringan bersama lilin kecil.
Kulihat kau guratkan senyum pada parasmu. seketika memerahlah suasana, hanya tatap yang berbicara dengan perasaan hangat yang memayungi kita dari rayuan gerimis, pada tubuh yang mulai gigil.
Tak lagi kita hiraukan gerak jarum jam yang mendentangkan waktu. kita telah larut pada sebuah keadaan. sayang yang membisukan suara, membekukan gerak laku, melarungkan seribu peka.
kita adalah sebuah cerita di antara malam dan hujan, insan yang tengah mabuk, mabuk rasa, cinta.
0 komentar:
Posting Komentar