akan
ada bulan di mana hujan adalah pengganti matahari sepanjang waktu,dimana
bintang muncul dini hari,dimana ketika banyak manusia teringat kembali masa
lalunya.
Meskipun
hujan tidak merata di seluruh permukaan bumi , tapi ia merata di seluruh hati
manusia. Banyak sekali yang merindukan hujan tiba di teras rumahnya , namun
begitu membencinya ketika ia harus menunggu hujan reda di bawah halte bus
ataupun emperan toko.
Hujan
itu datang dengan dua sifatnya , sifat yang disifati oleh manusia. Sebab hujan
hanya memiliki satu hal , yaitu membawa rahmat bagi semua makhluk hidup.
Hujan
dirindukan dan dibenci , ia tidak peduli meski begitu hingga manusia lelah
sendiri membencinya. Mengutukinya yang tak kunjung datang atau tak kunjung reda
di kala deras. Ia menjadi inspirasi banyak manusia untuk menulis , membuat
sendu banyak manusia hingga menangis.
Jika
hujan itu pilih kasih , tentu saja ia akan lebih menyukai datang kepada
orang-orang yang merindukannya. Hujan yang tiba dengan caranya. Pergi dengan
caranya. Menyisakan tanah dan hati manusia yang basah.
Suatu
ketika , hujan turun sepuluh kali lebih deras , ia menyampaikan peringatan
Tuhannya kepada manusia-manusia yang lalai. Lupa shalatnya mungkin , atau lupa
pada Tuhannya.
Kepada
negeri yang di dalamnya tumbuh penyakit , ia turun lebih banyak untuk
membasuhnya , kadang dia perlu tanah untuk melengkapi kesuciannya. Sebagaimana
seorang terkena air liur anjing.
Kadang
pula ia datang bersama petir , kadang ia datang bersama angin. Manusia manusia
berbahagia dan bersedih , ia tidak peduli.
Kadang
pula seperti itulah kamu , seperti hujan.
Mengaduk
perasaan , kadang meneduhkan , dan lebih banyak tidak peduli. Sekalipun begitu
mencintaimu.
————————————————————-
katanya ini bulan
bahasa , waktunya bermain kata dan mengasah rasa
Kurniawan gunadi