Selasa, 07 Januari 2014

Ketika Kita Kehilangan Definisi Kata



Pergeseran budaya, kemajuan teknologi, serta perubahan hidup manusia selalu membuat 'kosa kata' yang mereka gunakan mengalami pergeseran pula. Orang-orang lebih sibuk berkutat dengan 'kosa kata' yang dekat dengannya, lantas mengabaikan 'kosa kata' yang sebenarnya lebih penting dan lebih hakiki.

            Saya ambil contoh kata 'kitab'. Kata kitab ini dulu dikenal semua orang sebagai 'buku'. Apapun itu buku disebut kitab, tapi pergeseran kebiasaan orang2, membuat hari ini kata kitab lebih merujuk pada 'kitab suci'. Bagaimana itu bisa terjadi? Karena orang-orang lebih sibuk berkutat dengan 'kosa kata' yang dekat dengannya. Jangankan soal definisi kata kitab, definisi kata 'baca' dan atau kata 'buku' saja berubah signifikan sekali. Dulu, semua orang merujuk membaca 'buku' setiap kali bilang 'baca'--paling mentok baca surat kabar.
Hari ini, orang-orang merujuk membaca adalah: mendengarkan celoteh, mendengarkan kalimat2 pendek. Sejatinya memang baca, tapi itu tidak lebih tidak kurang: conversation/percakapan lewat layar. Persis seperti percakapan di pasar, bedanya ya lewat teknologi. Mungkin akan bingung sekali guru2 mahsyur jaman dulu--yang membaca beratus2 buku di usia baru hitungan belasan tahun, kalau kita bilang kepada mereka, kalau membaca SMS, update status, twit itu membaca.

            Nah, ada yang lebih serius lagi. Kalian tahu arti kata 'Al Qur'an'? ayolah, bukan, tentu saja artinya BUKAN 'kitab suci', my dear anggota page. Al Qur'an itu berarti 'bacaan' atau 'sesuatu yang dibaca berulang-ulang'. Nah, lihatlah, terjadi pergeseran definisi yang massif sekali atas Al Qur'an ini. Dulu, orang2 memahaminya: bacaan, sesuatu yang dibaca berulang2, sangat harfiah, sangat jelas maksudnya. Hari ini orang2 memahaminya sebaliknya, saking 'sucinya' kitab tersebut, disentuh pun tidak berminggu2. Dan hei, bagaimana tidak juga, karena yang dimaksud 'sesuatu yang dibaca berulang2' oleh orang2 jaman sekarang itu adalah: facebook, twitter. 

            Jadi, ketika page ini memposting status: "Tidak akan merugi orang2 yang suka membaca"; dan orang2 segera komen a, b, c, juga ada yang sibuk komen, 'baca Al Qur'an juga dong'; itulah realitas pergeseran definisi kata yang terjadi di tengah kita. Mungkin, kosa kata yang dikuasai manusia semakin canggih, coba bayangkan, 'mouse' ternyata bisa dipegang dan tidak bikin geli. Dan seabrek kosakata baru dari kemajuan teknologi lainnya yang habis2an diserap banyak bahasa. Belum terhitung juga kemajuan kosa kata dari perubahan gaya hidup, membaca postingan orang2 jaman sekarang kadang bikin kening berkerut, bergenti2 ria, ber-alay2 ria, menjadi kebiasaan sebagian besar orang. Menarik? Iya. Sesuatu? Mungkin.

Well yeah, orang-orang memang lebih sibuk berkutat dengan 'kosa kata' yang dekat dengannya, lantas mengabaikan 'kosa kata' yang sebenarnya lebih penting dan lebih hakiki. Mungkin selalu demikian.

*hanya untuk orang2 yang mau memikirkannya.


oleh Darwis Tere Liye (Catatan) pada 15 Maret 2013 pukul 7:21

0 komentar:

Posting Komentar

easy-forex