Pergeseran
budaya, kemajuan teknologi, serta perubahan hidup manusia selalu membuat 'kosa
kata' yang mereka gunakan mengalami pergeseran pula. Orang-orang lebih sibuk
berkutat dengan 'kosa kata' yang dekat dengannya, lantas mengabaikan 'kosa
kata' yang sebenarnya lebih penting dan lebih hakiki.
Saya
ambil contoh kata 'kitab'. Kata kitab ini dulu dikenal semua orang sebagai
'buku'. Apapun itu buku disebut kitab, tapi pergeseran kebiasaan orang2,
membuat hari ini kata kitab lebih merujuk pada 'kitab suci'. Bagaimana itu bisa
terjadi? Karena orang-orang lebih sibuk berkutat dengan 'kosa kata' yang dekat
dengannya. Jangankan soal definisi kata kitab, definisi kata 'baca' dan atau
kata 'buku' saja berubah signifikan sekali. Dulu, semua orang merujuk membaca
'buku' setiap kali bilang 'baca'--paling mentok baca surat kabar.
Hari ini,
orang-orang merujuk membaca adalah: mendengarkan celoteh, mendengarkan kalimat2
pendek. Sejatinya memang baca, tapi itu tidak lebih tidak kurang:
conversation/percakapan lewat layar. Persis seperti percakapan di pasar,
bedanya ya lewat teknologi. Mungkin akan bingung sekali guru2 mahsyur jaman
dulu--yang membaca beratus2 buku di usia baru hitungan belasan tahun, kalau
kita bilang kepada mereka, kalau membaca SMS, update status, twit itu membaca.
Nah,
ada yang lebih serius lagi. Kalian tahu arti kata 'Al Qur'an'? ayolah, bukan,
tentu saja artinya BUKAN 'kitab suci', my dear anggota page. Al Qur'an itu
berarti 'bacaan' atau 'sesuatu yang dibaca berulang-ulang'. Nah, lihatlah,
terjadi pergeseran definisi yang massif sekali atas Al Qur'an ini. Dulu, orang2
memahaminya: bacaan, sesuatu yang dibaca berulang2, sangat harfiah, sangat
jelas maksudnya. Hari ini orang2 memahaminya sebaliknya, saking 'sucinya' kitab
tersebut, disentuh pun tidak berminggu2. Dan hei, bagaimana tidak juga, karena
yang dimaksud 'sesuatu yang dibaca berulang2' oleh orang2 jaman sekarang itu
adalah: facebook, twitter.
Jadi,
ketika page ini memposting status: "Tidak akan merugi orang2 yang suka
membaca"; dan orang2 segera komen a, b, c, juga ada yang sibuk komen,
'baca Al Qur'an juga dong'; itulah realitas pergeseran definisi kata yang
terjadi di tengah kita. Mungkin, kosa kata yang dikuasai manusia semakin
canggih, coba bayangkan, 'mouse' ternyata bisa dipegang dan tidak bikin geli.
Dan seabrek kosakata baru dari kemajuan teknologi lainnya yang habis2an diserap
banyak bahasa. Belum terhitung juga kemajuan kosa kata dari perubahan gaya
hidup, membaca postingan orang2 jaman sekarang kadang bikin kening berkerut,
bergenti2 ria, ber-alay2 ria, menjadi kebiasaan sebagian besar orang. Menarik?
Iya. Sesuatu? Mungkin.
Well
yeah, orang-orang memang lebih sibuk berkutat dengan 'kosa kata' yang dekat
dengannya, lantas mengabaikan 'kosa kata' yang sebenarnya lebih penting dan
lebih hakiki. Mungkin selalu demikian.
*hanya
untuk orang2 yang mau memikirkannya.
0 komentar:
Posting Komentar