Selasa, 20 Agustus 2013

Berdiam Seribu Bahasa.......

malam mengapa begitu dingin, sedingin bahasa kepiluan menyapa bising sendu kristal air mata sayu yang meneteskan penyesalan. di dalam kekalutan hati merangkai puisi cinta kesedihan hati yang tak mampu ku bendung. kini aku semakin terpuruk jatuh didalam lembah sunyi.

kini biarkan aku dalam kesunyianku. saat bahasa kalbu, merapalkan bait bait pilu mencekik nalar sempit untuk mencerna otak untuk berkata. aku menghujam benalu yang membuat amarah menjadikan angkara dan dusta, mewarnai dunia kisah cinta yang syakral.

untuk mu dan untuk rahasia cinta yang tak dapat aku kuak diatas normalku yang tak sempurna. aku mencoba berdiam diri untuk wanita ku dan harapan. biarkan aku terdiam seribu bahasa, untuk meredamkan kekerasan jiwa yang tak dapat menyatu saat air dan api hanya saling mengumbar kebencian. tiada ciut satu sama lain, mementingkan ego merajai nalar nurani.

biarlah aku hanya menatap malam sepiku bersama bayang bayang semu yang menghantui jiwa ku. biarkan aku bertanya kepada dedauan dan angin yang meniupkan nafas kehidupan hampa tanpa cintamu. biarkan sang waktu yang menjawab ketika sejarah cinta yang kita bina harus melangkah tertatih tertusuk kerikil liku dunia, menguji jiwa jiwa cinta kita.


sepasang kekasih berdiam seribu bahasa.......

0 komentar:

Posting Komentar

easy-forex