Berdiam Seribu Bahasa.......

malam mengapa begitu dingin, sedingin bahasa kepiluan menyapa bising sendu kristal air mata sayu yang meneteskan penyesalan. di dalam kekalutan hati merangkai puisi cinta kesedihan hati yang tak mampu ku bendung. kini aku semakin terpuruk jatuh didalam lembah sunyi.

Cinta Itu Seperti Angin

Cinta itu seperti angin,
kita tidak dapat melihatnya,
namun dapat mersakannya

terkadang angin itu bertiup begitu kencangnya,
membuatku tak sadarkan diri
menahan gejolak di dalam hati
namun aku dapat menahanya

adakah angin tampa udara?
adakah cinta tamapa hati?

terkadang sulit memikirkan semua ini
namun akhirnya kutahu
yang terbaik adalah merasakannya di dalam hati

AKU BILANG INI CINTA

Tersadar... Tidakkah semua yang kita miliki mampu untuk kita cintai. Tanpa sadar... Apa yang telah kita cintai tidak semua mampu kita miliki

Kenapa? Karena Cinta Lengkap dengan sendirinya.... Sebuah ketetapan hati yang di tumbuhkan dalam diri... Kata yang semerbak dalam impian luruh membutakan mata Manis dan syahdu memancar dalam kedamaian jiwa

Ramadhan Tahun Ini

Ramadhan kali ini Rasanya semua orang bergegas Tuk berbenah dan melakukan yang terbaik Setelah luka yang menyayat dan Menyakitkan

Hujan yang turun rintik-rintik, hanya sejenak Sedang tanah yang kupijak sudah teramat kering Mungkin... kening yang jatuh Tak lagi sepenuh hati Mungkin... doa yang terucap Adalah sisa-sisa sumpah serapah Juga kemarahan