setiap kita selalu bertemu, lebih dari seratus ide
yang bisa menjadi kisah.
ada yang mengambil satu atau dua lalu merekamnya ke
tulisan, namun ada juga membiarkan semua itu menyatu dengan angin yang berlalu.
tapi,kita kian jauh, dan mungkin karena itulah rasa
nyeri kecemasan lebih kuat,
membikin udara terasa beda.
jika saja kita saling mendekat dalam jangka waktu,
mungkin kejenuhanlah yang lebih mengambil peran perasaan kita.
tidakkah kita sadari bahwa perasaan kita serupa
simalakama?
0 komentar:
Posting Komentar