kubiarkan malam bercerita tentangmu, dimana selembar kertas dan petikan dawai gitar menjadi saksi kisahmu yang terlantun dalam senandungku.
damaikah kau disana puisiku?
malam semakin hening, daun daunpun terdiam tak bergeming.
Biarkan aku diam dan terdiam dalam keheningan kita....
dan akupun menunduk, pada Dia yang sudah seharusnya.
dalam kehilangan yang menyengat resah jiwa, apakabar puisiku, dimanakah tubuhmu?
kkau tauuu!!
hatiku memiliki do'a yang sederhana. ia ingin menjadi sesuatu yang selalu tetap ada dalam hatimu...
mungkin, kerinduan hanyalah tempat bernaungnya bagi sebuah hasrat dan keinginan.
dan akhirnya, tibalah kita pada suatu hari itu. dimana kita mengingat seseorang sambil menangis dan tertawa sekaligus, tanpa pernah kita mengerti alasannya.
Postingan
0 komentar:
Posting Komentar